PARA sineas Indonesia kembali mengikuti festival film bergengsi di Asia, Festival Film Hong Kong ke-37, Maret-April mendatang. Mereka adalah sutradara dan produser Mouly Surya dan Tedy Soeriaatmadja.
Kedua sutradara ini menyertakan filmnya masing-masing, yakni What They Don't Talk About When They Talk About Love (Tidak Bicara Cinta) dan Something In The Way. Mouly menyatakan rasa bangganya bisa ikut serta dalam festival bergengsi di Asia ini.
“Festival ini penting karena menjadi momen pemutaran perdana film kami di Asia,” ujar Mouly dalam siaran pers yang diterima Tempo, hari ini.
Mouly ingin mengikuti jejak Teddy yang sukses pada festival film ini tahun lalu. Teddy menorehkan prestasi gemilang dengan film besutannya, Lovely Man. Aktor utama Donny Damara meraih penghargaan sebagai aktor terbaik saat itu.
Mouly mengikuti kompetisi festival ini dalam kategori Young Cinema, sedangkan Teddy masuk kategori Indie Power. Kategori Young Cinema mendorong para sutradara Asia untuk membuat film mengikuti isu perkembangan zaman.
Film ini akan bersaing dengan delapan film dari Cina, Korea Selatan, dan Hong Kong. Kategori Indie Power merupakan seksi film independen dan mempunyai nilai yang bergengsi pula.
Film Tidak Bicara Cinta sebelumnya pernah diikutkan dalam Festival Film Sundance 2013. Film ini juga memenangkan Netpac Price untuk kategori Film Terbaik Asia-Pasifik pada Festival Film Rotterdam 2013.
Film Tidak Bicara Cinta menceritakan sejumlah kisah cinta di sebuah sekolah luar biasa, yaitu percintaan antara murid-murid yang mengalami disabilitas di asrama sekolah itu. Film ini dibintangi oleh Ayushita Nugraha, Nicholas Saputra, dan Karina Salim.
Sedangkan Something In The Way menceritakan sopir taksi yang terjebak dalam sebuah dilema sosial. Dia seorang religius, tapi memiliki kecanduan terhadap seks dan bertemu dengan seorang pekerja seks. Film ini dibintangi oleh Reza Rahardian dan Ratu Felicia.
Festival film ini akan memutar film-film yang menginspirasi dari seluruh dunia. Panitia festival menyaring 300 judul film yang ingin berkompetisi dari 68 negara.